DIAGRAM
ARUS DATA(DATA FLOW DIAGRAM)
A.
Penjelasan
Diagram alir data (bahasa Inggris: Data flow diagram, DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan
notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data pada suatu system. Diagram ini
digunakan sebaai alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan proses kerja
suatu sistem
1.
Terminator / Entitas Luar (External
Entity) / Batas Sistem (Boundary)
Terminator
adalah entitas di luar sistem yang berkomunikasi atau berhubungan langsung
dengan sistem. Entitas ini dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi,
perusahaan, departemen atau sistem lainnya yang berada di luar lingkungan luar
sistem yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Entitas merupakan sumber atau tujuan data, dan
dianggap eksternal terhadap sistem yang sedang digambarkan. Setiap entitas
diberi label dengan sebuah nama yang sesuai.
Meskipun berinteraksi dengan sistem, namun dianggap di
luar batas-batas sistem. Entitas-entitas tersebut harus diberi nama dengan
suatu kata benda entitas yang sama bisa digunakan lebih dari sekali atas suatu
diagram aliran data tertentu untuk menghindari persilangan antara jalur-jalur
aliran data
Bentuk
dari eksternal entity diantaranya adalah sebagai berikut:
○ Suatu kantor, departemen atau divisi dalam perusahaan tetapi di luar
sistem yang sedang dikembangkan.
○ Orang/sekelompok orang di organisasi tetapi di luar sistem yang sedang dikembangkan.
○ Suatu organisasi atau orang yang berada di luar organisasi seperti misalnya langganan, pemasok, dll.
○ Sistem informasi yang lain di luar sistem yang sedang dikembangkan.
○ Sumber asli dari suatu transaksi.
○ Penerima akhir dari suatu laporan yagn dihasilkan oleh sistem.
○ Orang/sekelompok orang di organisasi tetapi di luar sistem yang sedang dikembangkan.
○ Suatu organisasi atau orang yang berada di luar organisasi seperti misalnya langganan, pemasok, dll.
○ Sistem informasi yang lain di luar sistem yang sedang dikembangkan.
○ Sumber asli dari suatu transaksi.
○ Penerima akhir dari suatu laporan yagn dihasilkan oleh sistem.
2. Data
Flow/Arus data
Suatu arus data dapat disimbolkan dengan menggunakan
suatu notasi tanda panah, menunjukkan perpindahan data dari satu titik ke
titik yang lain, dengan kepala tanda panah mengarah ke tujuan data.
Karena sebuah tanda panah menunjukkan seseorang, tempat atau sesuatu, maka
harus digambarkan dalam kata benda.
Bentuk
dari arus data diantaranya adalah sebagai berikut:
○ Formulir atau
dokumen yagn digunakan di perusahaan.
○ Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem.
○ Tampilan atau output di layar komputer yang dihasilkan oleh sistem.
○ Masukan untuk komputer.
○ Komunikasi ucapan.
○ Surat-surat atau memo.
○ Data yang dibaca atau direkamkan ke suatu file.
○ Suatu isian yang dicatat pada buku agenda.
○ Transmisi data dari suatu komputer ke komputer yang lain.
○ Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem.
○ Tampilan atau output di layar komputer yang dihasilkan oleh sistem.
○ Masukan untuk komputer.
○ Komunikasi ucapan.
○ Surat-surat atau memo.
○ Data yang dibaca atau direkamkan ke suatu file.
○ Suatu isian yang dicatat pada buku agenda.
○ Transmisi data dari suatu komputer ke komputer yang lain.
3. Proses (Process)
Suatu
proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh manusia, mesin atau
komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan
arus data yang akan keluar dari proses. Untuk physical data flow diagram
(PDFD), proses dapat dilakukan oleh manusia, mesin atau komputer, sedangkan
untuk logical data flow diagram (LDFD), suatu proses hanya menunjukkan proses
dari komputer. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau
dengan simbol empat persegi panjang dengan sudut-sudutnya tumpul.
Setiap
proses harus diberi penjelasan yang lengkap, diantaranya:
a.
Identifikasi Proses
Indentifikasi
ini umumnya berupa suatu angka yang menunjukkan nomor acuan dari proses dan
ditulis pada bagian atas di simbol proses.
b.
Nama Proses
Nama proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh
proses tersebut. Nama dari proses harus jelas dan lengkap menggambarkan
kegiatan prosesnya. Nama dari proses diletakkan di bawah identifikasi proses di
simbol proses. Pemberian nama pada proses:
§ Menetapkan nama sistem secara keseluruhan saat menamai
proses pada level yang lebih tinggi. Contoh: sistem kontrol inventaris.
§ Menamai suatu subsistem utama, menggunakna nama-nama
seperti : Sistem pelaporan inventaris atau Sistem pelayanan konsumen
internet.
§ Menggunakan format kata kerja – kata sifat – kata
benda untuk proses-proses yang mendetail. Kata kerja yang menggambarkan jenis
kegiatn yang seperti ini, misalnya menghitung, memverifikasi, menyiapkan,
mencetak atau menambahkan. Contoh-contoh nama proses yang lengkap
adalah: menghitung pajak penjualan, memverifikasi status rekening
konsumen, menyiapkan invoice pengapalan, mencetak laporan yang diurutkan ke
belakang, mengirim konfirmasi email ke konsumen, memverifikasi neraca kartu
kredit dan menambah record inventaris.
4. Data Store
(Penyimpanan Data)
Data store dilambangkan dengan bujur sangkar dengan
ujung terbuka. yang menunjukkan penyimpanan data. Penyimpanan data
menandakan penyimpanan manual, seperti lemari file/sebuah file/basisdata
terkomputerisasi. Karena penyimpanan data mewakili seseorang, tempat atau
sesuatu, maka diberi nama dengan sebuah kata benda. Penyimpanan data sementara
seperti kertas catatan/sebuah file komputer sementara tidak dimasukkan ke dalam
diagram aliran data.
Bentuk dari penyimpanan data diantaranya adalah
sebagai berikut:
·
Suatu file atau
database di sistem komputer.
·
Suatu arsip atau
catatan manual.
·
Suatu kotak tempat
data di meja seseorang.
·
Suatu tabel acuan
manual.
·
Suatu agenda atau
buku .
Level Pada DFD
Dalam
pembuatan DAD atau DFD terdapat 3 level, yaitu:
- Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan tingkatan tertinggi dalam
diagram yang mewakili seluruhh proses yang
terdapat didalam suatu sistem. Diagram konteks sering dikatakan sebagai diagram
nomol 0 (nol), karena diagram ini merupakan tinggakatan tertinggi dalam DFD.
Diagram ini sangat sederhana untuk diciptakan karena pada diagram konteks sama
sekali tidak memuat penyimpanan. Hal itu dilakukan karena semua entitas
eksternal yang ditujukan pada diagram konteks yang berisii aliran-aliran data
utama menuju dan dari sistem. Contoh diagram konteks :
2. Diagram Nol (digram level-1)
Diagram level nol merupakan pemecahan dari diagram konteks, diagram ini memuat penyimpanan data. Pebedaan DFD level 0 dengan DFD level 1 :
· DFD level 0 cenderung
hanya menggambarkan desain sistem secara umum
· DFD level 0 hanya
menerangkan aliran data input dan output
· DFD level 1
menggambarkan aliran data secara kompleks setiap proses sistem yang kemudian
membentuk data store dari aliran data
· DFD level 1 mewakili
aliran sistem secara sebagain atau seluruhnya secara mendetail
Hal yang harus di perhatikan dalam membuat data flow diagram.
1. Harus konsisten dalam
artian setiap entitas yang ada di pada diagram konteks juga harus ada pada DFD
level 1 ini jadi tidak ada Entitas yang hilang. selain itu konsisten juga pada
arus data yang ada. jangan sampai ada arus data yang hilang baik yang masuk ke
dalam proses maupun yang ke luar proses.
2. Setiap proses
menggunakan kata kerja dan harus unik. penomoran pada proses harus diperhatikan
misal dfd level 1 nomor proses 1 maka dfd level 2 untuk proses 1 nomornya akan
menjadi 1.1 dan 1.2 dan seterusnya.
3. Setiap arus data harus
berbentuk kata benda.
4. Setiap proses harus
memiliki input dan output. input tidak harus 1 tetapi bisa banyak begitu juga
output. tetapi yang terpenting adalah harus ada input dan output.
5. Output bisa ke
entitas ataupun ke data store. begitu juga dengan input bisa berasal dari data
store ataupun entitas.
6. Tidak boleh ada arus
data dari entitas yang langsung ke data store begitupun sebaliknya. harus
melewati proses terlebih dahulu.
7. Tidak ada aturan baku
untuk level DFD dari sebuah proses. sebuah proses bisa di turunkan menjadi
level 1, 2, 3 ... n. yang paling penting sebuah proses harus di buat dengan
detil dan tentunya konsisten.
- Diagram Rinci
Merupakan diagram yang digunakan untuk menguraikan atau
pemecahanan proses yang ada dalam diagram nol.
1)
Level 1 Proses 1
2)
Level 1 Proses 2
3)
Level 1 Proses 3
4)
Level 1 Proses 4
5)
Level 2 Proses 1.2
B. Tujuan DFD
Beberapa
tujuan dibuatnya sebuah DFD atau DAD pada sistem yang dibuat, antara lain
· Menggambarkan fungsi-fungsi yang
mentrasformasikan aliran data.
· Memberikan indikasi mengenai bagaimana
data ditrasformasikan pada sata data bergerak melalui system
C. Fungsi DFD atau DAD
·
Sebagi alat pembuatan model yag
memungkinkan profesional sistem yang digunakan untuk menggambarkan sistem
sebagai suatu jaringan proses fungsional yag dihubungkan satu sama lain dengan
alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.
· DFD digunakan sebagai alat pembuatan
modelyang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem
· DFD merupakan alat perancang sistem
yang berorientasi pada alur data.
· Membantu untuk
memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas.
Sumber :
http://masterdiagram.blogspot.com/search/label/DFD